Nabi Mana Yang Menuding Alkitab Itu Palsu?
Nabi-nabi dulu manakah yang pernah bernubuat bahwa Alkitab Asli
aka ditelan oleh Alkitab Palsu?
Dan Nabi-nabi belakangan manakah yang mencegah umatnya untuk membaca
Alkitab karena isinya adalah palsu?
Jawabannya
satu: TIDAK ADA!
Ketika
Muhammad membenarkan Injil, pernahkan ia berseru:
“Percayalah
kepada Injil yang Asli,dan awas terhadap Injil yang palsu!”.
Dan
ketika Yesus mengabarkan Injil,
pernahkah tercatat (di kitab Injil
maupun
Quran) Ia berseru:
“Awas, Injil yang kubawakan akan hilang tak terjejak
kelak”.
Bagaimanapun,
Muhammad tidak pernah menuding bahwa Alkitab yang satu itu palsu adanya,
kecuali mensinyalir adanya usaha dan ulah penyesatan Alkitab. Dan hal ini telah pula berulang-ulang
diperingati di Alkitab sendiri. Yesus sendiri tidak pernah bernubuat bahwa
InjilNya akan hilang dipalsukan orang. Justru yang dinubuatkan Yesus adalah kekalnya InjilNya, di
tengah-tengah bakal datangnya nabi-nabi palsu, mesias-mesias palsu dan
ajaran-ajaran palsu yang datang dengan memakai namaNya (Matius 24:5).
Yang dinubuatkan
hilang oleh Yesus secara tepatnya adalah Bait Tuhan (Matius
24:12); atau hilangnya (matinya) Petrus dkk,
sebagai soko gur pemberita Injil (Yohanes 21:18, 19; 16:2) Kalau kita menyadari
betapa Injil sendiri jauh lebih penting daripada Bait Tuhan
dan Petrus dkk, maka pastilah Yesus akan memberitahukannya juga jikalau Injil
asli benar akan hilang! Bila Yesus (dan juga Muhammad) tidak menuduh atau
menubuatkan hal yang diributkan pengkritik-pengkritik modern ini, maka
bukankah bisa dipercaya bahwa Alkitab Sejati memang tidak hilang
terpalsu? Dan bilamana telah terpalsu sekalipun, pastilah
Tuhan akan membatalkan pembenaranNya lewat Muhammad, tidak usah
menunggu para pengkritik “modern” untuk membatalkannya secara sepihak, dengan
menyuruh orangorang lain agar jangan membacanya (Lihat
IQMB halaman 27). Sebuah seruan yang melebihi wahyu! Memang,
Quran memperingatkan ada dua jenis usaha yang tidak terpuji dari
orang-orang yang beriman yang mencoba “mengkorupsi” ayat-ayat Alkitab. Yang
pertama, disinyalir ada yang merubah dan memutar-mutar lidah tatkala membaca
(atau menafsirkan) Alkitab secara verbal. Kedua, peringatan
tentang ada orang-orang yang menulis dengan
tangan mereka sendiri lalu mengaku-aku bahwa itulah Kitabullah. Kita akan mengupas
kedua-duanya.
SATU:
PEMALSUAN VERBAL.
Terdapat
10 ayat di dalam Quran dimana diindikasikan terjadi penyelewengan/penggelapan
ayat Alkitab diantara sesama orang-orang Nasrani
dan
Yahudi. Namun dimanapun Quran tidak pernah menyatakan bahwa mereka
itu merubah Alkitab dalam arti
menghancurkan teks Kitab-kitab Suci yang asli untuk digantikan dengan Kitab
yang palsu.
Apa
yang terjadi adalah bahwa sekelompok dari mereka dianggap melakukan
kegiatan-kegiatan yang tidak terpuji dengan istilah: “mendengar firman lalu mengubahnya”,
“merubah kalimat dari tempat-tempatnya”, “menjual ayat-ayat”, “lupa ayat”,
“menyembunyikan yang benar”, “memutar-mutar lidah”, dll. Dan ini
dilakukan untuk kepentingan kelompok maupun untuk memojokkan lawan. Itu
sebabnya kita membaca model-model penyelewengan Kitab Suci yang bersifat “transmisi” dan “verbal” dan bukan
perombakan dan substitusi tekstual dengan menghilangkan yang asli:
“…banyak
dari isi Alkitab yang kamu sembunyikan dan banyak (pula yang) dibiarkannya…”
(QS 5:15).
“… mereka merubah kalimat-kalimat Allah
dari tempattempatnya…” (QS 5:13).
“… diantara mereka ada segolongan yang
memutar-mutarkan lidahnya membaca Alkitab supaya kamu mengiranya itu sebagian
dari Alkitab, padahal ia bukan dari Alkitab…” (QS 3:78).
“… segolongan dari mereka mendengar
firman Allah, lalu mereka mengubahnya…” (QS 2:75).
“… Hai ahli Kitab, mengapa kamu
mencampur adukkan yang benar dengan yang batil dan mengapa kamu menyembunyikan
yang benar padahal kamu mengetahui?...” (QS 3:71).
Dengan perkataan lain: satu Kitab yang sama
(bukan yang palsu) telah mendatangkan perselisihan karena beda penempatan
urutan, akal-akalan penyembunyian, putar-putar lidah, dan pemaksaan
pengubahan/penafsiran setelah mendengar.
Namun
bukan semua orang Yahudi (apalagi Nasrani) yang melakukannya,
melainkan hanya sebagian, sehingga secara tekstual, Alkitab tidak pernah
terhilang. Mereka sendiri membantah adanya perubahan tekstual dari Alkitab,
apalagi sampai terhilang!
“Orang-orang yang telah Kami berikan
Alkitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu
beriman kepadanya” (QS 2:121a).
“Dan sesungguhnya di antara ahli kitab
ada orang yang beriman kepada Allah… dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat
Allah dengan harga yang sedikit…” (QS 3:199 sebagian).
DUA:
PEMALSUAN TULISAN.
Terjadi
peringatan dari Quran bahwa ada orang-orang tertentu yang menulis
Alkitab dari tangan mereka sendiri: “Maka
kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka
sendiri lalu dikatakannya, “ini dari Tuhan”, karena mereka hendak memperoleh
keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu”. (QS. Al Baqarah 2:79). Tudingan ini merupakan suatu hal yang menarik
untuk diteliti apa yang sebenarnya dimaksudkan dari ayat-ayat tersebut. Pertanyaan yang segera timbul
adalah kenapa Tuhan memperingatkan hal tersebut, tetapi pada waktu yang sama tidak melarang orang untuk membaca Alkitab yang sudah
tertulis dan beredar luas? Kenapa
Dia tidak menuding secara spesifik bahwa Alkitab asli telah
hilang, dan yang sekarang ada telah terpalsukan? Malahan anehnya, Alkitab tetap disuruh Tuhan untuk diimani oleh pengikut-pengikut Muhammad, dan bahkan Al Baqarah 136
diwahyukan karena Tuhan tidak membeda-bedakan ajaran Alkitab dengan ajaran Quran sendiri.
Kedua
kenyataan di atas tentu tidak bisa dianggap sebagai serasi, jikalau kita
menerima gagasan tentang pemalsuan sebagai yang dituduhkan oleh pengkritik.
Maka tafsiran yang masuk akal adalah kalau kita mengartikan “si penulis Alkitab dengan tangannya sendiri” itu
bukanlah diartikan sebagai menulis ayat-ayat substitusi untuk menggantikan Alkitab Kanonik yang
akan dihilangkan (karena bagaimanapun tidak ada perubahan bagi kalimat Tuhan,
dan bahwa perintah Tuhan pasti berlaku). Melainkan si pemalsu tersebut
melakukan penulisan
ayat-ayat baru yang justru menghasilkan macam-macam alkitab
baru Apokrip (dengan istilah “ini dari Tuhan”) yang memang
sesaat membingungkan sejumlah
orang-orang Yahudi pada masa-masa itu, termasuk orang-orang Arab.
Alkitab sejati tidak pernah gagal
oleh ulah manusia, karena Ia adalah pernyataan dan sabda Tuhan yang kekal. Berapa banyak Alkitab telah dirusak, dianiaya,
dan dibakar orang dan negara. Berapa banyak penyebar-penyebarnya telah dibunuh
atau dibungkamkan di penjara dan lain-lain. Tetapi Firman Tuhan tidak bisa
terbungkam atau dihilangkan seperti dugaan sejumlah pengkritik di atas. Ringkas
dan sederhana saja, Bilamana kalimat Tuhan bisa hilang, maka kita bisa mencurigai bahwa itu bukanlah Kalimat Tuhan, melainkan
kalimat manusia belaka.
Satu
pertanyaan untuk anda jawab dengan segala kejujuran:
“Apakah anda mengira bahwa Tuhan yang mahakuasa akan membiarkan
orang kafir yang bejat dan najis itu untuk mengubah kalimat/firmanNya yang
kudus dan adi kodrati itu? Membiarkan seluruh Taurat dan Injil Tuhan hilang
dari muka bumi? Dari manakah
timbul gagasan anda bahwa Tuhan bisa menerima pergantian kalimatNya dengan
hujatan-hujatan iblis? Bukankah kaliamt-kalimat Tuhan itu
tidak tertukarkan oleh siapapun? (QS. 6:34). Dan ingat “(Demikian) ketentuan
Allah yang telah berlaku sejak dahulu dan engkau tiada akan mendapati
perubahan bagi ketentuan Allah” (QS. 48:23).
Apabila
pengkritik percaya bahwa Quran Allah telah terpelihara oleh Allah dengan aman
dari campur tangan manusia, maka sesungguhnyalah mereka tidak bisa tidak harus
sama percaya bahwa Taurat Tuhan dan Injil Tuhan akan
sama
terpelihara oleh Tuhan dari penajisan tangan-tangan manusia, kecuali kalau
Tuhannya berbeda, atau wahyunya salah!
“Jadi Alkitab adalah
penyataan dan kesaksian karya hukum dan janji Tuhan yang bersifat orisinil.
Tidak ada orang Kristen yang berkepentingan untuk menyelewengkan ayat-ayat yang
begitu luhur. Tidak ada kebutuhan untuk memalsu atau mengubah. Tidak ada yang
berani memalsu atau mengubah. Dan memang tidak ada yang palsu atau sengaja
dirubah”.
S y a l o m ...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan